Teks Foto : Lokasi Jambore Internasional di Pattani-Thailand yang terkena banjir akibat hujan. |
Medan | SumutAkurat.com,-
Sebanyak 112 perwakilan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan yang mengikuti 2nd Islamic Private School Internasional Scout Camp di Pattani-Thailand merasa kecewa berat. Hal tersebut dikarenakan seharusnya para peserta mendapatkan pengalaman emas yang berharga disana, akan tetapi menjadi seperti ditelantarkan oleh para pengurus/panitia.
Teks Foto : Para peserta Jambore Internasional berasal dari Perguruan/Yayasan Al-Azhar Medan, yang terdiri dari 112 Kontingen perwakilan Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan. |
Kepada Awak Media SumutAkurat.com,- salah satu orang tua peserta Jambore Internasional yang tidak mau idenditasnya disebutkan mengatakan bahwa anak nya dan peserta lain seperti ditelantarkan disana. Hal itu dikarenakan cuaca hujan yang intens mengakibatkan lokasi Jambore Internasional di Pattani-Thailand kebanjiran. Sehingga para peserta luntang-lantung kesana kemari untuk menyelamatkan diri dan barang-barang yang dibawanya.
"Kami para orang tua peserta, terutama saya merasa sangat kecewa atas perlakuan pihak Kwarcab kota Medan kepada anak-anak kami. Saya khawatir atas keselamatan anak saya disana. Kami juga sudah ribut di grup whatsapp para orang tua peserta Jambore Internasional, untuk mempertanyakan bagaimana nasib anak anak kami disana, dan bagaimana tanggung jawab para pengurus Kwarcab/panitia kegiatan Jambore Internasional," ujarnya kepada Jurnalis SumutAkurat.com,- pada Minggu malam (27/10/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Padahal kami (para orang tua peserta) diwajibkan membayar sebesar Rp. 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) untuk kebutuhan para anak-anak kami selama mengikuti kegiatan Jambore Internasional. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting yang menyebutkan bahwa kegiatan Jambore Internasional ini merupakan kesempatan dan pengalaman emas untuk para peserta. Pengalaman emas apa, bayar mahal dapat pengalaman sengsara yang ada," pungkasnya dengan nada sedikit marah dan kecewa.